Selasa, 05 Februari 2013
PEREMPUAN,TABAHLAH........YAKINLAH KAU KUAT !
Kisah di bawah ini telah menyadarkanku betapa banyak perempuan-perempuan yang kurang beruntung dengan hidupnya,cintanya ataupun rumah tangganya.Bahkan "cinta" yang perempuan pikir akan membuat bahagia malah membuatnya menangis.
Namun aku tau mereka "kuat" dan mampu menghadapi semuanya.
Dan kisah ini ada di antara kita............
Kisah 1
"N" hanya terpaku memandangi wajah polos anaknya yang sedang tertidur lelap,ada perasaan sakit yang teramat dalam dalam hatinya memikirkan nasib masa depan anaknya itu.Penyesalan terdalam telah ia rasakan dan rasanya tak mungkin terobati.
Masih terbayang perkenalannya dengan seorang lelaki yang usianya cukup jauh lebih tua darinya,leaki itu telah memberikan harapan yang terlalu manis padanya,masa menjanda yang cukup lama dengan 2 orang anak yang harus ia biayai membuat ia tidak terlalu peduli dengan latar belakang lelaki itu,yang ia tahu lelaki itu telah menjanjikan kebahagiaan padanya sehingga karena "cinta" ia rela mengorbankan segalanya termasuk harga dirinya.Hingga ia terkejut ketika ema "paraji" mengatakan bahwa ia telah mengandung atau hamil 4 bulan.
syukur lelaki itu mau bertanggung jawab menikahinya,meski tentunya "N" harus menutup telinga rapat-rapat akan cemoohan orang.
Hingga saatnya tiba lahirlah seorang bayi mungil terlahir ke dunia,namun di saat itulah perangai suaminya berubah,tak ada lagi kata-kata manis,dan harapan-harapan yang selangit yang ada "N" harus banting tulang mencari napkah dmi kelangsungan hidup keluarga dengan 3 orang anak yang masih kecil termasuk suaminya itu,ya semua karena "cinta" ia rela.
Dan"N" tau dia tak mungkin terus seperti itu hingga dia harus pasrah ketika suaminya meninggalkannya dengan segala penderitaan dan keterbatasan ekonomi,dan dia pun harus rela mengeluarkan uang demi mengurusi perceraiannya.
Kini "N" tau cinta bukanlah segalanya.
Kisah 2
Baru saja ku tutup panggilan telepon dari seorang tetangga yang sedang bekerja di ibu kota. "A" tetanggaku itu.Dia memutuskan untuk bekerja ke ibu kota demi memenuhi kebutuhan kedua anaknya,dia takmungkin mengharapkan bantuan biaya dari mantan suaminya yang ternyata sudah menikah lagi,semenjak perceraian itu dia tak lagi berkomunikasi meskipun hanya untuk membicarakan masa depan buah hati mereka,ada peribahasa suami atau istri ada bekasnya namun anak takan mungkin ada bekasnya,bagaimanapun keadaan orang tuanya anak tetaplah tanggung jawab kedua orang tuannya,namun tidak bagi 'A" dia tidak mau bergantung kepada mantan suaminya,dia tau betul mantan suaminya itu takan mau peduli pada nya termasuk kepada buah hatinya.Masih teringat jelas dia harus ngutang sana sini demi mencukupi kebutuhan keluarga namun suaminya tak sekalipun mau bertanggungjawab untuk sekedar meringankan cicilan pinjamannya.Dan sekarang Demi "cinta" nya kepada buah hatinya ia rela bekerja banting tulang,memang tak ada yang tahu pasti apa kerjaan "A" di ibu kota,namun yang pasti setiap 2 atau 3 bulan sekali ia mentransper uang melalui rekeningku untuk biaya hidup anaknya dan "A" tau kebahagiaan anaknya adalah kebahagiaan terbesar baginya.
bersambung ke kisah berikutnya..................................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar